jujur aja, aku mencari jati diriku kemana-mana, aku mencari apa yang terjadi pada diriku, aku menjadi topeng diantara teman2ku, karena tidak bisa menunjukan diriku seperti dahulu kala, aku membakar potensi yang ada dalam diri, padahal aku sangatlah bisa, andai kejadian ini tidak menimpaku, aku,, takut,, aku juga dianjurkan tidak boleh berbicara, aku ya aku.. terlalu menuruti orang lain dan mengabaikan hati sendiri sangatlah mematikan karakter hidupku.. aku selalu menahan emosi sendirian, karena kata ibuku lebih baik seperti itu, tapi aku benar2 ga kuat leherku sakit semua, pegal, dan kaku leher aku juga rasanya ingin meledak.
ceritanya,, saya berpacaran dengan orang beda agama .. dan hub kami sudah jauh hingga berzina, tp ga parah2 amat karna kesdaran sy hilang karena disantet,, saya percaya memang dihati saya ada 2, saya menjadi lebih baik setelah disembuhkan, dan berkat ibu saya yang selalu membimbing saya, dan orang pintar (ustadz) yang menyembuhkan.
tp sejak dibawa ke orang pintar yg 1 lagi, krn tingkahku yg smkin aneh, merubah hidupku, uang terkuras banyak, mama juga jd terpengaruh dengannya, akupun selalu dibilang setan, dan membantah omonganku dan kurang mempercayaiku, ya Allah aku tahu ini cobaan untuk aku, Allah pasti menguji kita semua dengan cara yg berbeda
terlebih lagi karena aku menahan pikiran ini, aku jadi tidak sadarkan diri, dan minder sekali dengan orang lain,, pdhl dulu saya ga bgtu.. benar2 menyiksa,
masa sih saya harus menceritakan hal ini atau share ke orang lain, ini kan terlalu aib, aku nanti takut direndahkan oleh teman2..
Halo, waduh sejujurnya saya agak bingung ya dan saya kurang tahu tentang hal hal supranatural seperti santet, dsb. tapi karena saya melihat tulisan mbak yang tentang kesadaran dan saya pernah membaca buku tentang kesadaran (awareness), mungkin mbak boleh mencoba meditasi atau metode seperti menghitung nafas atau membaca mantra (doapun juga boleh apapun kepercayaannya) tetapi intinya ialah menjaga kesadaran/kewaspadaan diri kita dari pikiran kita sendiri. dan menurut saya, menceritakan hal ini adalah langkah pertama sebab pertama tama kita harus mengakui bahwa pikiran yang mengganggu ini ada tetapi bukanlah diri kita secara keseluruhan.
Mohon maaf, karena kesibukan saya baru bisa memberi komentar atas curhat anda.
Santet, guna-guna dan sejenisnya memang masih ada. Namun sebagai orang beragama kita gak perlu takut dengan hal-hal seperti itu. Jika kita dekat dengan Allah dan selalu meminta perlindungan-Nya, hal-hal seperti itu takan bisa menyentuh kita. Mintalah pertolongan hanya kepadanya jika anda terkena santet dan sejenisnya. Bisa juga minta bantuan ustadz, kyai atau paranormal, namun jangan sampai menyimpang dari nilai-nilai agama.
Tapi, kalau pengobatan alternatif sampai pada raraf merubah kepribadian dan membuat anda merasa tak nyaman, bahkan tersiksa, saya kira itu sudah berlebihan dan tak wajar. Anda sendiri yang tahu dan memahami diri anda, apa yang terbaik untuk diri anda.
Setiap orang pasti punya masalah, setiap orang pasti banyak berbuat salah dalam hidupnya. Jadikan pengalaman masa lalu sebagai pembelajaran. Jangan terlalu menengok ke belakang, tataplah masa depan anda yang masih panjang. Jadilah diri anda sendiri, ikuti kata hati dan nurani, apa pun kata orang tentang anda. Lakukan yang terbaik untuk diri anda. Karena anda adalah penguasa untuk diri anda sendiri. Mohon petunjuk dan perlindungan kepada-Nya dan kembalikan segala urusan hanya kepada-Nya. Mungkin tuhan punya rencana yang belum anda fahami. Percayalah Tuhan maha tahu apa yang terbaik untuk anda.
tp mengapa aq masih mencintai pacar saya itu, cinta pertama memang susah dilupakan,, malah sampai yang ga diinginkan bgtu,, sampai berzina..tp ga parah si
ibu saya bilang itu bukan diri saya,, tp saya merasa saya,, ga ada yg percaya saya bgtuu,,
saya sudah berusaha keras menuju jalan Allah tp sulit sekali pdhl saya seperti dlu ke Allahnya dapat sekali.
saya boleh menjadi diri saya, krn sy ya saya, tp kata ibu saya itu bukan saya,, ibu saya tahu karakter saya. sulit sekali menjelaskannya tp bgmn saran anda
Tak mudah melupakan orang yang pernah anda cintai, apalagi cinta peratma, itu wajar saja. Asal jangan sampai karena dimabuk cinta anda lupa segala hal dansampai melanggar nilai-nilai agama dan nilai-nilai sosial, kerena itu akan merugikan diri anda sendiri. Kalau memang menurut anda dia yang terbaik dan bisa membuat hidup anda lebih baik dan lebih dekat kepada Allah, perjuangkan.
Yang paling tahu tentang diri anda adalah Tuhan dan anda sendiri, setelah itu ibu dan ayah yang telah melahirkan dan merawat anda dari balita sampai dewasa saat ini. Jati diri dan kepribadian dasar anda tak berubah sebenarnya. Mungkin perubahan yang ibu anda maksud adalah perubahan sikap dan tingkah laku anda setelah anda berhubungan dengan pacar anda, karena anda kecanduan cinta. Dia mungkin menganggap anda tidak seperti anda yang dulu dia kenal.
Jalan kebaikan memang penuh halangan dan rintangan, tak mudah melaluinya. Namun tak ada pilihan lain, sesulit apa pun jalan itu harus kita lalui karena kalau anda memilih jalan lain berarti anda memilih jalan yang salah dan bukan jalan-Nya. Hidup adalah pilihan, terserah anda jalan mana yang akan anda pilih, dengan konsekwensi masing-masing tentunya.
Tak mudah memang meyakinkan ibu anda bahwa anda sebenarnya tidak berubah. Cara terbaik meyakinkannya adalah dengan sikap dan tindakan nyata. Tunjukan bahwa anda sedang memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah anda lakukan dan tak akanmengulangi kesalahan tersebut. Tunjukan dengan karya nyata bahwa jati diri dan kepribadian anda tidak berubah. Dan anda akan melakukan yang terbaik untuk diri anda dan keluarga.
sabar adalah kunci hidup, emang tidak mudah tapi Allah tidak akan memberi ujian diluar kemampuan hambanya. apakah kamu akan berputus asa atau bersabar dan yakin akan pertolongannya. klo kamu yakin maka kuatkan hatimu klo pertongan Allah itu pasti datang dan dibalik ini semua pasti ada hikmahnya
ya trims ^^ sekarang pola pikir saya berubah.. saya jd pgn menyebarkan aib itu.. padahal Allah cenderung menutupi aib seseorang.. karena saya type orang yang extrovert?
Dengan menceritakan masalah/aib kamu kepada orang lain yang bersedia mendengarkan, aku pikir itu akan mengurangi beban psikologi kamu. Tidak ada yang lebih baik selain teman yang bersedia mendengarkan keluh kesah kita. Dengan bercerita kamu jadi terbebas dari "rasa kesendirian". Tahu ada orang lain yang tahu kondisi and penderitaan kamu. Membuat kamu sedikit lega. Setidaknya kamu tidak merasa sendiri lagi. Karena kamu jadi tahu, ternyata banyak orang yang mengalami masalah serupa.
Seperti mitachan, aku juga mempunyai masalah tentang cinta. umurku sekarang 19. Aku ditinggal cinta pertamaku satu tahun yang lalu. padahal aku dan dia telah bersama selama 4 tahun, dia orang pertama yang membuat aku jatuh cinta. Karena itu perasaanku ini sangat dalam, dan sangat tidak ingin kehilangan dia. Tapi itu membuat aku menjadi over protect, dia merasa tidak bebas dan akhirnya meninggalkanku. Namun hingga sekarang aku masih mencintai dia. Walau sekarang dia telah mempunyai pacar baru. Memang ini terasa sangat menyakitkan, tapi apa yang bisa aku lakukan, cinta ini tidak pernah bisa hilang. Hingga sekarang aku masih menderita karena masih mencintai dia. Belum ada wanita lain yang bisa menggantikan dia.
Dan tentang kepercayaan kepada Allah, kekuatan kepercayaan itu sendiri sangat kuat bila kamu merenungkannya. Kamu harus percaya, Allah itu benar-benar ada. Lihat alam sekeliling kamu, bagaimana mereka bisa tercipta begitu terencana dan seimbang? tentu ini menjadi bukti nyata adanya "sang pencipta". Kamu harus bisa menggunakan secara maximal "the power of faith, the power of GOD". itu bakal jadi sumber kekuatan terbesar kamu dalam menjalani hidup.
Sepertinya tuhan tidak pernah tidur untuk mengurusi hambanya... namun sebaliknya hambanya kurang mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepada hambanya....
Berbagai Ujian telah dipersiapkan,,.setelah cobaan ini mungkin kita akanmenjadi semakin kuat....