Forum Curhat

Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
Post Info TOPIC: Mengenal Sejarah Panah


Newbie

Status: Offline
Posts: 1
Date:
Mengenal Sejarah Panah
Permalink  
 


 

jual panah

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian dari panah ialah tongkat kecil runcing, panjang dengan bulu pada pangkalnya dan ujungnya yang tajam dilesatkan dengan busur.

Adapun secara garis besarnya panah dapat diartikan sebagai sebuah senjata yang dipakai untuk melesatkan anak panah dengan dibantu oleh gaya elastis dari panah tersebut. Biasanya panah ini dibawa untuk memburu binatang dan pada masa lampau penggunaan panah biasanya digunakan sebagai alat bantu pelaksanaan perang. Seiring berkembangnya zaman panah kemudian termasuk kedalam salah satu cabang olahraga yang selalu diperlombakan pada olimpiade dengan nama cabang olah raga panahan.

Desain panah itu sendiri dipengaruhi oleh budaya yang berkembang pada masa itu. Bentuk panah yang biasa digunakan oleh bangsa pada zaman terdahulu adalah dengan menggunnakan bahan kayu dan juga kombinasi antara tulang dan kayu.

Di masa sekarang, bahan dasar dari panah ini sudah menggunakan plastic, material sintetik, karbon atau berupa bahan campuran.

Dan sebutan untuk orang yang mahir dalam busur panah ini disebut dengan pemanah.

 

Sejarah Panah di Eropa

 

Pada awal periode Mesolitik atau masa Paleolitik busur sudah ditemukan. Petunjuk paling tua tentang fungsinya di Eropa berasal dari wilayah Stellmoor di Lembah Ahrensburg, bagian utara dari kota Hamburg, Jerman. Periode Paleolitik berakhir sekitar tahun 10.000-9.000 SM.

 

Panah dibuat dari batang kayu pinus yang terbagi menjadi sebuah poros utama dan sebuah poros depan berukuran 15 sampai 20 sentimeter atau 6-8 inci dengan sebuah titik batu di ujungnya. Zaman dahulu belum ada penggunaan busur, sebelumnya hanya ada poros bertitik. Hal tersebut bisa terjadi karena pada masa lampau orang menggunakannya dengan cara dilempar sebagai tombak.

 

Hingga saat ini, busur paling tua diketahui datang dari rawa Holmegard yang berada di Denmark. Akhirnya busur dapat menggantikan pelempar tombak sebagai alat utama untuk melepaskan batang panah. Kejadian ini terjadi di seluruh benua di dunia kecuali Tempat dimana kangguru berasal, yaitu Australia.

 

Pelempar tombak masih digunakan walau sudah ada busur, misalnya di benua Amerika terutama di Wilayah Meksiko (Atlatl memiliki arti "pelempar tombak" dalam bahasa Nahuatl) dan diantara Suku Inuit.

 

Fakta lain mengungkapkan bahwa busur paling tua berasal dari Yunani Kuno pada 2800 SM. Panah dan Busur telah hadir pada budaya Yunani sejak jaman Predinastik (waktu sebelum adanya kerajaan-kerajaan di Yunani). Di Levant, artefak yang mungkin merupakan gagang panah diidentifikasi berasal dari budaya Natufian.

 

Temuan Mata Panah Prasejarah di Indonesia

 

Beberapa pengamat beranggapan bahwa mata panah di daerah Asia Tenggara memperoleh kontaminasi dari luar Indonesia, masalah ini di sangkutpautkan dengan adanya mata panah di Jepang yang sebagian besar menunjukkan perserupaan dengan adanya mata panah di wilayah Sulawesi Selatan.

Setidaknya ada dua tempat penting, sehubungan dengan dapatan mata panah pada masa prasejarah di Indonesia yakni di kawasan Jawa Timur dan juga di daerah Sulawesi Selatan.

Rata-rata mata panah yang terdapat di Jawa Timur berupa segitiga dengan potongan basis bersayap dan celung. Ada jua yang cembung atau seringnya rata tidak bersayap. Ukuran panjang dari mata panah yang ada antara 3-6 cm, lebar basis 2-3 cm, dengan ketebalan rata-rata ialah 1 cm. Material yang dimanfaatkan

 

Anjuran Memanah

 

Setiap saat Uqbah bin Amir Al Juhani keluar dari tempat tinggal dan berlatih memanah, kemudian ia meminta Abdullah bin Zaid dapat mengikutinya namun sepertinya ia hampir bosan. Maka Uqbah berkata, "Maukah kamu aku beritahukan sebuah hadits yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" lalu Ia menjawab, "Mau." Uqbah berkata," ana telah mendengar Rosulullah bersabda:

 

Yang artinya bermakna Sesungguhnya Allah 'azza wajalla akan memasukkan tiga orang ke dalam surga sebab satu anak panah; orang yang hendak membuatnya menginginkan kebaikan, orang yang menyiapkannya di jalan Allah serta insan yang memanahkannya untuk jalan Allah. Lalu rosul menjelaskan: "Berlatihlah memanah dan berkuda. Dan kalau kalian memilih panahan maka hal itu lebih baik daripada berkuda."

 

Dari makna hadist di atas menjelaskan betapa Rasulullah saw sangat menyarankan agar seorang muslim peduli akan persiapan untuk berjihad di jalan Allah. Panah dan berkuda merupakan dua kegiatan yang terkait dengan hal itu. Dan perlu diingat bahwa seorang muslim perlu memiliki antusias untuk berjihad di jalan Allah. Mengapa? berhubung Nabi saw memperingatkan bahwa raibnya semangat berjuang mengindikasikan hadirnya kemunafikan dalam diri.

 

Manfaat memanah dan berkuda

 

Berkuda

 

Berkuda sangat baik untuk kesehatan . seluruh bagian tubuh dari kepala hingga ke kaki, dari fisik ataupun mental akan mendapat keuntungan nya.

 

rupa lekuk jasad belakang kuda - tempat di tunggang- baik untuk merawat semua masalah tulang belakang .

 

sewaktu pergerakan galloping yaitu cara rentak kuda berlari dan melompat, menjadikan vetebra tulang belakang personal bergesek antara satu sama lain dalam posisi harmoni, dan menyebabkan saraf-saraf tulang belakang, seperti diurut, padahal pakar chiropraktik pun tak mampu berbuat semisal gerakan natural tulang-tulang veterbra pada waktu orang memakai kuda.

 

segenap bagian: tulang rangka,organ-organ viseral, otot-otot, - termasuk sistem pencernaan, sistem saraf, sistem voluntary atau involuntary, organ kemih, juga bergerak kepada organ-organ seksual akan terangsang dengan optimum untuk menjadi semakin kesegaran. Penunggang kuda yang hebat selalunya bebas dari mengalami sakit belakang atau masalah dalam 'berhubungan'. Selain itu menunggang kuda turut mencerahkan mata sebab terdapat rangsangan kepada saraf kranial semasa berkontraksi 'galloping' kuda.

 

Memanah

 

belajar sifat dan fisik untuk memusatkan target di tempat sasaran. Memanah sangat menitik beratkan keseimbangan badan. semisal pemanah emosinya tertekan, jika panahan amat mudah tersasar. Secara tak langsung, olahraga ini melatih personal untuk tentram dan menstabilkan emosi.

 

yang tidak bersahaja, awut awutan, pemarah, atau sabar tak segar mental nya kurang akan menjadi pemanah yang efektif.

 

Busur, Anak Panah Dan Target Sasaran

 

1. Busur

 

Panahan mempunyai beberapa jenis busur diantaranya, busur tradisional dan busur recuve.

Busur recuve memiliki 4 elemen yang dapat dibongkar pasang. Pertama, bagian handle yang dibuat dari bahan alumunium dan bahan kayu keras, kedua, pada limb (daun busur) yang memiliki bagian atas dan bawah.

 

Ketiga, pada busur panahnya, karena terbuat dari bahan bambu dan bahan serat akrbon yang lentur. Keempat pada bagian string dikarenakan terbuat dari bahan yang kuat dan tahan terhadap renggangan. Oleh karena itu, busur ini sangat mudah untuk dibawa kemana saja, karena seluruh bagiannya dapat dibongkar.

 

2. Anak Panah

 

Anak panah yang biasa digunakan dalam olahraga memanah terbuat dari bahan bambu dan bahan kayu. Panahan yang terbuat dari bambu biasanya kokoh dan tahan lama daripada yang terbuat dari kayu. Hal terebut karena bambu mempunyai tingkat elastisitas yang lebih bagus daripada kayu.

 

Di bagian belakang ujung anak panahnya terdapat nock yang digunakan sebagai alat untuk memegang string (tali busur). Sedangkan di bagian depannya terdapat anak panah yang terbuat dari mata logam.

 

kamu bisa membuatnya sendiri atau mencari orang yang jual panah.

3. Target Sasaran

 

Target sasaran dalam kegiatan olahraga panahan dapat disesuaikan dengan nomor panahannya. Misalnya pada nomor outdoor, ukuran target berdiameter 80 centimeter dengan jarak sasaran sejauh 80 meter. Sedangkan pada nomor indoor ukuran targetnya berdiameter 40 cm atau 60 cm dengan jarak sasaran 25 meter.



__________________
Page 1 of 1  sorted by
 
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard