saya ida. saya seorang mahasiswi universitas swasta. saya berasal dari keluarga normal dengan orang tua yang lengkap dan seorang saudara perempuan. saya ini agak temperamental orangnya. pertama kali melihat saya mungkin orang akan berpikir saya orang yang sabar. tetapi tidak, saya tidak begitu, malah saya cenderung terlalu sensitif dan meledak - ledak... yang membuat saya kesal pada diri sendiri, terkadang saya tidak bisa menahan amarah saya. rasanya ada sesuatu yang berkobar di dalam dada. jantung serasa mau pecah. kepala saya juga pening karena amarah yang berkecamuk dalam diri saya. bila saya mengeluh, sedikit marah ataupun meminta sesuatu pada keluarga saya dan mereka tidak mau mengerti, maka perlahan suara saya akan meninggi. dan bila mereka memballas (mereka telah banyak mengalah pada saya, mungkin terkadang kesal juga sehingga membalas) kemarahan saya akan meledak. karena kemarahan dalam diri saya, maka saya akan melontarkan kata - kata yang sangat - sangat kasar. malah, seharusnya tidak pantas disebutkan kepada orang yang kita sayang. seringkali mereka sakit hati akan ucapan saya. hingga menangis. saat itu saya merasa bersalah. namun, saya tidak pernah meminta maaf. paling sekali - sekali menyapa lebih dulu. walaupun seringnya mereka yang menyapa saya lebih dulu. meskipun begitu, jauh dalam hati saya saya sangat menyayangi keluarga saya. mereka ada dalam doa saya tiap shalat. saya tidak berbuat seperti itu pada teman-teman saya karena dalam hati saya saya tidak begitu peduli pada yang namanya teman. yang saya pedulikan hanyalah keluarga saya. saya jugaa tidak mempunyai teman dekat yang bertahan lama. hanya sampai saat kami masih bersama saja. setelah pisah, ya tidak pernah berhubungan lagi. tiap kali saya menyakiti keluarga saya ada semacam trauma dalam diri saya. saya sampai berpikir untuk tidak menikah karena menurut saya berkeluarga itu terlau berat. saya terlalu egois. dan saya juga malas mengerti orang lain. daripada menyakiti diri sendiri dan orang lain saya memilih tidak menikah. keputusan ini saya ambil setelah trauma berkali - kali. selain itu ada satu lagi keanehan dalam diri saya. sayatidak suka bergaul dan membaur dengan orang lain. bagi saya itu berat sekali. meslipun saya berusaha membuka diri agar tidak terlalu tertutup, tapi dalam hati tetap saja begitu. saya pernah berpikir akan lebih baik jika di dunia ini saya hidup sendiri. apakah saya mengalami kelainan jiwa? atau sedang mengalami peristiwa psikologis tertentu? tolong, bantu saya. saya tidak mengerti diri saya sendiri. apa maunya dan bagaimana mengatasinya? maaf kalau surat saya agak panjang. ini pertama kalinya caya curhat pada orang selain keluarga saya. biasanya saya selalu curhat pada mereka. tapi sekarang masalahnya adalah saya terhadap mereka, saya bisa curhat pada siapa lagi? atas waktunya terimakasih
Salam kenal Ida. terima kasih atas kepercayaan anda curhat di forum ini.
Masukan yang akan saya sampaikan bukan semacam nasihat dari seorang ahli, tapi sekedar saran dari seorang teman.
Setiap orang punya karakter positif dan negatif, yang berbeda mungkin kadar dan perbandingan dua karakter yang bertolak belakang tersebut. seorang spiritualis mengatakan kurang lebih begini, "jangan melawan atau menolak hal negatif dalam diri kita, semakin kita menolak maka akan semakin kuat hal itu menguasai diri kita." yang perlu kita lakukan adalah "memahami". terima dan akuilah sifat tempramental anda itu sebagai bagian dari diri anda, lalu cobalah fahami, mengapa anda mudah marah dan meledak-ledak? apa yang menyebabkan anda marah? Atau coba gali masa lalu anda / keluarga anda, adakah peristiwa traumatis di masa lalu yang pernah anda alami? Pernahkan anda dikecewakan atau disakiti oleh seseorang misalnya?
Cobalah 'fahami' apa yang sebenarnya terjadi dengan diri anda, jujurlah pada diri sendiri. Jika anda sudah memahami masalahnya anda bisa lebih mudah mencari solusinya. tak ada seorangpun yang lebih memahami diri anda selain anda sendiri.
Pengalaman saya, salah satu ritual ibadah yang bisa mengendurkan amarah adalah puasa. Puasa yang saya maksud bukan sekedar menahan lapar dan haus, tapi yang tepenting menahan diri dari segala dorongan hawa nafsu dalam arti yang luas. lakukanlah puasa sunah secara konsisten.
Cara lain, mungkin anda bisa mencoba menyalurkan sifat tempramental anda dengan malakukan aktivitas fisik seperti olah raga. coba anda baca tulisan saya mengenai pengaruh olahraga terhadap penyembuhan problem psikologis berjudul "Terapi Alamiah Penanggulangan Manic Depressive/Gangguan Bipolar (3)"
Baca juga obrolan saya dengan Ms. A di forum ini, "aku harus bagaimana?" mungkin bisa anda jadikan bahan perbandingan.
untuk anonymous dan mas tarjum, terimakasih telah memberi saran dan masukkannya. benar-benar saya hargai.. saya akan coba membaca tentang pengalaman anda. semoga ada sesuatu positif yang bisa saya ambil dari situ. saya memang orangnya agak tertutup. karena itu saya sangat jarang bergaul dengan orang lain atau pihak lain selain keluarga saya. saya akan coba sarannya. saya tahu tidak mudah untuk berubah.. tapi saya akan berusaha. untuk mas tarjum, terimakasih karena telah membuat situs curhat ini. sangat membantu orang - orang seperti saya yang sudah di ambang keputusasaan. semoga tambah banyak orang yang mengetahui situs ini..