Forum Curhat

Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
Post Info TOPIC: Murung


Newbie

Status: Offline
Posts: 1
Date:
Murung
Permalink  
 


Nggak tahu kenapa sejak Agustus tahun lalu hingga sekarang hati dna perasaan masih terus diliputi sedih dan murung berkepanjangan. Sampai-sampai saat tertidur sebentar saya mimpi tertawa, karena saya sangat ingin tertawa gembira seperti teman lain. Bahkan kemarin saat menghdiri resesepsi pernikahan seorang teman, pengantin tersenyum-senyum terus happy, yang hadir juga turut berbahagia, namun jauh di hati saya saya nggak segembira mereka.

Barusan ibu membangunkan saya disuruh untuk sholat Ashar dan menyetrika baju.

Libur ini saya jenuh, cuci baju, masak, nyetrika,....begitu terus berulang. Saya heran kalau lihat sepupu saya, adik saya sedemikian enjoy mengerjakan itu semua. termasuk masak banyak saat keluarga kumpul lebaran.

Mestinya saya gembira, adik, keponakan kumpul semua, rumah ramai, banyak saudara datang silaturohim. Namun hatiku saya beku, hampa. Bahkan puasa dan sholta yang saya lakukan pun seperti rutinitas yang tak kunjung mendamaikan jiwa dan hati.

Saya cari-cari di google tentang gangguan depresi, stress, bahkan bipolar dan scizofrenia, saya pikir saya tidak scizofrenia karena tak ada waham atau pun suara-suara di telinga. Kalau bipolar mungkin karena kadang saya sangat gembira, antusias dalam bekerja, namun begitu ada yang mengkritik saya langsun down......dan susah bangkit.

Ibuku sudah sering menasehatiku untuk bersikap optimis, jangan banyak melamun atau pun panjang angan-angan. Namun saat berpijak di dunia realita, melihat bagaimana teman-temanku pandai bergaul, sukses baik dalam hal dunia mau pun spiritual, rasa minder menderaku.

Sebenarnya saya pun punya kemampuan jika sedang bersemangat. Namun setahun ini semangatku naik turun. Teman bahkan sahabat yang biasa memberiku motivasi dan semangat sampai bosan dan cenderung menjauh dariku. Ia sudah bosan dengar curhatku yang melantur. Demikian juga sahabat yang sering memberiku nasehat spiritual, dia juga sampai nggak tahu lagi mau ngomong apa. Diajak sholat khusuk, melupakan masa lalu, dan banyak nasehatnya yang lain, bahan meminjami buku La Tahzan dan Buku Muslimah yang Paling Bahagia. Namun semua buku itu kubaca sekadar teori saja.....aku terpuruk, ruk....susah bangkit.

Setiap ke masjid, yang kuterima tatapan aneh dari jamaah lain. Di tempat kerja pun teman-teman kerja suka memperhatikan aku yang terbengong-bengong jadijadi sangat pelupa.....Oh God, saya ingin normal seperti mereka. Mereka lancar bekerja, berkeluarga, bergaul, bercanda.........

Bahkan ibu, dan adikku sendiri pun akan menatap curiga diriku, memperhatikan baju yang kukenakan yang mungkin kuno, jadul, tidak modis......Kenalanku yang sedemikian banyak, kusia-siakan karena aku sibuk dalam pikiranku sendiri, seperti di luar realita dunia!

Ya Allah, aku hanya Mohon PertolonganMu, aku ingin meraih bahagia, ketenangan jiwa, ketenangan hati hingga di usia dewasaku ini aku dapat menjadi istri solikhah, anak yang berbakti pada orang tua, kakak yang baik bagi adik-adikku, bude yang menyenangkan  bagi ponakanku.

Besok aku mesti mengikuti upacara HUT RI. Aku mau besok tampil segar, percaya diri, dan ramah. Mohon saran dari teman-teman, agar aku bangkit dari keterpurukan dan dapat kembali bahagia dan sukses. Terima kasih. 

 



__________________


Newbie

Status: Offline
Posts: 2
Date:
Permalink  
 

Tia, Kamu nggak sendiri, kadang saya juga merasakan hal yang sama, salah satu hal yang membuat saya bisa bertahan ada beberapa hal yang biasa saya lakukan, segera lakukan tugas yang ada di hadapan saya  just do it, move on, awalnya biasanya terasa berat tapi kalau sudah jalan akan enjoy, timbul rasa senang dan semangat akan timbul. Beberapa artikel dalam ebook Mas Tarjum bisa menjadi referensi juga, bagus !

Salam

 



__________________
Page 1 of 1  sorted by
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard