Forum Curhat

Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
Post Info TOPIC: No feeling
Aline

Date:
No feeling
Permalink  
 


<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} -->

Saya sedang membina hubungan yang serius dengan seorang laki2. Dia dulu adalah teman saya di kantor yang lama. Dulu saya tidak pernah punya perasaan special kepadanya, hanya sebagai teman saja. Dan ketika kami tidak satu kantor lagi dan telah dipisahkan oleh jarak, dia menghubungi saya dan mengungkapkan ingin mencoba membina hubungan dengan saya karena dia menilai saya orang yang baik. Selama ini saya juga mengenal dia sebagai seorang pribadi yang sangat baik, jujur, terbuka, bertanggungjawab dan setia. Sekarang kami sudah berpacaran (5 bulan) dan dia serius untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan. Namun permasalahan yang saya hadapi adalah kenapa perasaan saya datar-datar saja, sama seperti layaknya seorang teman. Tidak ada perasaan special/bahagia, seperti layaknya pasangan yang sedang berpacaran.

Saya bingung sekali menghadapi kondisi seperti ini. Dia seorang pasangan yang sangat baik, perhatian dan dapat mengisi segala kekurangan saya. Terkadang ada keinginan untuk memutuskan hubungan dengan dia, karena saya tidak punya feeling. Tapi karena segala kebaikan dan perhatiannya, saya berpikir bahwa tidak ada seorangpun yang sempurna, belum tentu dikemudian hari saya akan mendapatkan pendamping yang lebih baik dari dia. Waktu terus berjalan dan entah kapan saya akan menemukan pasangan yang pas menurut kriteria saya, mengingat umur saya sudah diatas 30 tahun. Tapi apakah pernikahan nanti saya akan bahagia dengan dia karena tidak ada rasa "saling" melainkan hanya "dicintai" saja? Mohon pendapat dari teman-teman. Terimakasih.



__________________
Tarjum

Date:
Permalink  
 

alline,
Dalam mengambil keputusan, termasuk memilih pasangan hidup kadang dibutuhkan sikap yang lebih rasional ketimbang emosional. Karena menurut para ahli kejiwaan, keputusan yang diambil berdasarkan penilaian emosional kadang lebih banyak salahnya. Pada sisi tertentu wanita kadang lebih rasional dibanding pria dalam hal memilih pasangan hidup. Penilaian anda pada sang pacar sebenarnya penilaian yang rasional, karena dari beberapa sisi pacar anda adalah pria yang baik dan cocok untuk menjadi pasangan hidup. Namun masalahnya secara emosional anda merasa tak ada feeling padanya. Mungkin bukan tak ada tapi belum, artinya pada waktunya nanti feeling itu akan muncul.


Teman saya seorang wanita (sebut saja Susi), pernah mengalami dilema seperti anda. dia dihadapkan pada dua pilihan yang sama sulitnya. Pria yang pertama, teman sekolahnya: muda, tampan, lumayan kaya, romantis namun kadang membuatnya sakit hati karena kata-kata dan tingkah lakunya yang tempramental. Dia sangat mencintai pria ini. Pria yang kedua, seorang pria dewasa, penampilannya biasa, baik, jujur, setia, mapan dan sangat perhatian. Dia tak ada feeling sama pria yang kedua ini padahal dia sudah menjalin hubungan setahun lebih dengannya. Susi dihadapkan pada dua pilihan, antara pilihan yang rasional dan emosional.


Akhirnya dia mengambil pilihan yang rasional, dia memilih pria yang kedua walaupun dia tidak mencintainya. Alasannya, susi lebih memilih pria yang sangat mencintainya ketimbang sebaliknya dia yang sangat mencintai si pria. Susi ingin menikah dengan pria yang bisa mengayominya, membimbingnya dan memberinya ketenangan dalam menjalani bahtera rumah tangga.


Setelah dia menjalani pernikahan dengan pria yang sangat mencintainya itu, seiring berjalanya waktu perasaan cinta itu mulai tumbuh, sampai pada suatu titik dimana Susi merasa sangat mencintainya.


Keputusan sepenuhnya ada ditangan anda. Ikutilah kata hati. Kalau anda masih sulit memutuskan, cobalah memohon petunjuk kepada-Nya. Dia lebih tahu mana yang terbaik untuk anda. biggrinbiggrinbiggrin

__________________
Page 1 of 1  sorted by
 
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard