Martha, kamu jangan sedih gitu dong! kamu masih muda, punya potensi dan punya prestasi. kamu tidak usah merasa minder. tidak usah terlalu memikirkan omongan dan pandangan orang tehadap kamu dan orang tua kamu, toh kamu sendiri normal kan? kamu tidak menderita gangguan jiwa. Aku bahkan pernah hampir gila! dulu memang aku juga punya perasaan seperti itu. kemudian aku ubah perasaan-perasaan negatif itu dengan perasaan positif. aku katakan pada diri semdiri, bahwa aku punya potensi dan bisa berprestasi. aku kuatkan keyakinan itu, aku tak pernah melepaskan harapan dan impianku sampai satu persatu impianku itu tercapai. dan selama itu aku tidak lagi menghiraukan omongan negatif orang-orang. aku hanya fokus pada tujuanku. Soal teman dekat kamu yang mempermasalahkan keluaraga kamu, sebenarnya itu tidak perlu. kalau dia benar-benar menyayangi kamu, dia tidak akan mempersoalkan latar belakang keluarga kamu atau latar belakang dirimu sendiri. jika kamu sudah menjelaskan tentang kamu dan keluarga kamu apa adanya padanya, barlah dia mengambil keputusan. Dengan begitu justru kamu akan tahu seberapa besar rasa sayangnya padamu. jangan sedih Martha, tataplah masa depan dengan optimis dan pandangan positif. kamu bisa jadi seperti apa yang kamu impikan, yakinlah!
Martha, Sekarang di dunia kedokteran dan psikologi, istilah "gila" ("insane") tidak dipakai lagi. Yang ada adalah stress, depresi, psikosis, neurosis dan puluhan istilah lain, yang masing-masing menunjukkan salah satu gejala gangguan jiwa. Tetapi awam masih menyebutnya semua "gila". Yang jelas, gangguan jiwa tida menular (tidak seperti AIDS atau Hepatitis). Apalagi "depresi".
Depresi (stress berat) sebetulnya relatif mudah diatasi, yaitu dengan menghilangkan stressornya. Tetapi kalau sudah bertahun-tahun seperti ayahmu ya jauh lebih sulit. Namun yang jelas, anda bisa bilang sama pacar anda bahwa depresinya ayah anda tidak akan berpengaruh pada diri anda.
hanya sekilas masalah depresi. saya tidak setuju klo masalah depresi bisa menular, apa yg menyebabkan kita depresi adalah ketakutan yg berasal dari diri kita sndiri, hampir sama dengan trauma atw phobia. cara mengatasinya adalah dengan menguatkan diri kita, yakinkan hati klo semua itu bisa di atasi. sering sharing bagus tp juga hati" jangan asal pilih teman sharing, bisa jadi teman sharing anda bahkan malah menjerumuskan anda. yg pasti makin buka hati, dekatkan diri pada NYA,,
Syukurlah klo anda sudah menemukan solusi dari masalah anda. bagus sekali jika sekarang anda mau membantu, menjadi teman curhat bagi teman kita yang masih dalam masalah.
klo kamu bersedia, nama (asli atau samaran) dan email kamu akan saya tampilkan di blog curhatkita sebagai "teman curhat"/kontributor. tapi saya ingin tahu, spesialisasi kamu dalam kasus apa (depresi, skizofrenia, bipolar atau problem kejiwaan lain) ? seperti yang sudah saya tampilkan di blog ini "Anta Samsara" (sepesialis kasus skizofrenia).