Saya mahasiswi semester 6,umur saya 21 thn..8 bln lalu,saya PKL di salah satu BANK di daerah saya..Waktu itu saya sudah punya pacar tapi hubungan kami agak renggang karena orang ketiga dari dia..di tempat saya PKL saya kenalan dengan salah satu karyawan,sebut saja Abdy..
Awalnya saya tidak perah memberi dia kesempatan untuk mendekati saya,bahkan saya sudah beberapa kali menolak untuk memnerikan no. hp saya ke dia..tapi karena suatu saat saya sudah tidak tahan untuk jalani hubungan sama pacar saya, makanya saya putus dengan pacar say, dan saat itu saya mulai memberikan harapan kepada Abdy,dan memberikan no. hp saya ke dia..
Sampai suatu saat satya dan Abdy pun jadian, awalnya saya sangat senang karena abdy mampu menerima saya apa adanya dan bahkan mampu mengobati luka saya yang dulu..Tapi, kebahagiaan itu hanya beberapa bulan saja..sampai akhirnya sifat aslinya keluar, Abdy sangat kasar dan keras..
Kadang, setiap bertengkar dia tidak segan-segan memukul dan bahkan menendang saya sambil mengeluarkan kata-kata kasar yang membuat saya sangat sakit hati..Parahnya lagi ternyata Abdy sudah mempunyai istri..
Saya bingung harus bagaimana, saya sudah memutuskan dia tapi dia selalu saja datang ke tempat saya, dan bahkan masih saja mengata-ngatai saya...
Ila Fiah yang lagi bingung, sebenarnya masalahnya sudah cukup jelas dan kamu sudah tahu jawabannya. Hubungan dengan Abdy, teman kerjamu itu, bukanlah hubungan yang benar. Selain karena Abdy sudah beristri dan berperilaku kasar, sejak awal juga sepertinya pondasi kamu dalam membangun hubungan tidaklah tepat. Waktu itu kamu sedang dalam kondisi yang masih terluka akibat putus dengan pacar. Dalam kondisi tersebut, sangat mudah untuk menerima setiap perlakuan baik atau simpatik dari lawan jenis. Sepertinya perhatian dan simpati Abdy ke kamu itu mampu mengobati luka hatimu. Padahal sebenarnya tidak. Luka hati yang sebenarnya hanya dapat disembuhkan dengan proses mengampuni dan melupakan. Dan sangat perlu melibatkan hubungan dengan Tuhan. Semestinya, sebelum luka hatimu pulih, jangan dulu membangun hubungan yang baru karena luka yang lama dapat mempengaruhi hubungan yang baru terbentuk. Tapi karena sudah terlanjur, ya tidak bisa diulang kembali. Cukup tahu di mana kesalahannya, kemudian ambil langkah maju.
Menurut saya, Ila Fiah harus tegas terhadap diri sendiri dan Abdy. Kalau sudah putus, ya jangan lagi berhubungan apa pun bentuknya. Jangan lagi terima sms, apalagi menerimanya berkunjung ke rumah. Tegaskan itu. Kalau Abdy masih mengata-ngatai, biarkan saja. Jangan diambil pusing. Cukup ampuni saja segala kesalahannya. Berat memang. Tapi, itulah cara terbaik supaya ke depannya Ila Fiah tidak terikat oleh rasa sakit, pahit, dan dendam. Sekali lagi, dekatkan diri kepada Tuhan karena hanya Tuhanlah yang mampu menyembuhkan luka hati seberat apa pun.
Ok, sepertinya cukup sekian dulu dari saya. Selamat berproses. Tuhan memberkati!!! ^^
