Forum Curhat

Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
Post Info TOPIC: Cinta Seorang Kakak, Ketulusan Seorang Adik


Senior Member

Status: Offline
Posts: 243
Date:
Cinta Seorang Kakak, Ketulusan Seorang Adik
Permalink  
 


 

Cerita yang luar biasa!

Sangat layak untuk anda baca.

Cerita inspiratif dan menyentuh ini sudah saya posting di blog Curhatkita. Tapi mungkin diantara teman-teman forum curhat ada yang belum sempat membacanya. Untuk itu ceritanya saya posting ulang di sini. Silakan baca ceritanya dan renungkan.

Saya hanya bisa mengucapkan terima kepada orang yang telah menulis cerita yang luar biasa ini. Tak masalah apakah cerita ini kisah nyata atau fiksi.

Yang jelas tulisan ini sangat layak dibaca. Jika anda pernah membaca tulisan ini, silakan baca lagi. Saya tak merasa cukup hanya membacanya sekali. Jika anda belum pernah membacanya, silakan anda baca dengan sepenuh hati dan segenap jiwa.

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku dan terus menjelaskan, Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kakak harus memilikinya...

Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Menariknya ke dalam pelukanku dan menangis....Tahun itu ia berusia 20 aku 23.

Pertama kali aku membawa teman-teman kuliahku ke rumahku, kaca jendela yang pecah telah diganti dan semuanya kelihatan bersih..Setelah teman-temanku pulang..aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. Bu, ibu tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk membersihkan rumah kita..."

"Tetapi," katanya sambil tersenyum, Itu adalah pekerjaan adikmu..dia pulang lebih awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkkah kamu melihat luka ditangannya.? ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu."

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusuk hatiku. Aku mengoleskan sedikit salep pada lukanya dan membalut lukanya..Apakah sakit?.."

Tidak kok Kak...Aku biasa kena batu-batu kak..

Ditengah kalimatnya aku membalikan punggungku karena air mata mulai menggenang dimataku....Tahun itu adikku 23 tahun dan aku berusia 26 tahun.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Aku berkali-kali mengundang orangtuaku datang dan tinggal dirumahku..tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka sudah merasa dibesarkan didusun dan tidak tahu harus berbuat apa kalau seandainya keluar dari dusun. Adikku juga mengatakan Kak jagalah mertuamu saja, saya yang akan menjaga ibu dan ayah disini..

Suamiku menjadi direktur pabrik..Kami menginginkan adiku kerja di pabrik, akan tetapi adiku tak pernah mau...dia pingin tetap menjaga ayah ibu.

Suatu hari adiku jatuh dari sebuah tangga untuk memperbaiki kabel, ketika dia terkena sengatan listrik dan dia masuk ke rumah sakit...Aku dan suamiku menjenguknya..dan melihat gips putih dikakinya..Aku berkata Mengapa kamu menolak kerja menjadi manajer pabrik di tempat kakakmu...Coba kalau kau terima, tentu kamu tidak akan mengalami seperti ini..

Dengan tampang serius dia menjawab Kak, pikirkan nama baik kakak ipar kak. Ia baru saja menjadi Direktur, sedangkan saya tidak berpendidikan..nanti apa kata orang kalau saya menjadi manajer? Kasihan kakak ipar.."

Mata suamiku dipenuhi airmata, dan kemudian aku berkata Tapi kamu kurang berpendidikan itu juga karena aku, kakakmu..."

"Mengapa kakak membicarakan masa lalu? adikku menggenggam tanganku. Tahun itu ia berusia 26 tahun dan aku 29 tahun.

Adikku kemudian menikahi seorang gadis pada usia 30 tahun. Dalam acara itu pembawa acara perayaan bertanya kepadanya, Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?

Tanpa berpikir panjang adikku menjawab, Kakakku."

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat lagi.

Ketika kami sekolah SD. Saya dan kakakku sekolah SD di tempat yang cukup jauh dari tempat tinggal kami..di sebuah dusun yang berbeda..Setiap hari aku dan kakakku berjalan selama kurang lebih dua jam untuk pergi dan pulang ke sekolah..

Suatu hari aku kehilangan satu sarung tanganku...Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai sebuah sarung tangan di tangannya..padahal kami berjalan sangat jauh dan cuaca sedang musim sangat dingin...Ketika kami tiba dirumah, tangan kakakku begitu gemetaran..sehingga ketika makan dia tidak bisa memegang endoknya.......

Sejak hari itu aku bersumpah..selama saya masih hidup aku akan menjaga kakakku dan...aku akan selalu baik kepadanya.."


Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.

Kemudian kata-kata begitu susah keluar dari bibirku. Dalam hidupku..orang yang paling berjasa padaku adalah adikku..orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku...
Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia itu..di depan kerumunan perayaan itu..air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai....

Sumber : e-Book Kumpulan Motivasi


Sudahkan anda memberi sesuatu yang berharga untuk adik, kakak atau saudara anda? Setelah membaca cerita ini apa yang akan anda berikan kepada orang-orang yang anda cintai?



__________________

Tarjum

Email : sivalintar@yahoo.com

Blog : http://curhatkita.blogspot.com

           http://www.bisnisrevell.com

Mobile Blog : http://buzzcity.mobi/curhatkita

Facebook : http://www.facebook.com/tarjum

Twitter : @tarjum

Page 1 of 1  sorted by
 
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard