Forum Curhat

Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
Post Info TOPIC: Aku dan Ibu


Newbie

Status: Offline
Posts: 1
Date:
Aku dan Ibu
Permalink  
 


Aku anak kedua dari tiga bersaudara. kakakku cewek  2 tahun lebih tua dari aku, adikku cowok. aku punya ayah dan ibu yang membimbing anak-anaknya dengan keras. semenjak aku lahir, ibukku mulai nggak terlalu merhatiin kakakku. itu buat kakakku sering cari perhatian sama ibukku. kakakku sering bikin masalah. lama-kelamaan ibuku stress dan melampiaskan semuanya ke kakakku. ketika aku sama kakakku bertengkar, kakakkulah yang dipukuli. ketikak kakakku buat masalah, ibukku selalu menghukum kakakku dengan keras. hingga akhirnya kakakku sekarang tumbuh jadi cewek yang penurut, pendiam, tapi pendendam.

beberapa tahun kemudian pas aku dan kakakku duduk dibangku SD. Semuanya berubah, Ibuku menjadi keras sama aku. ketika aku membuat kesalahan walaupun itu hal sepele. ibuku mudah marah dan mukuli aku. begitu juga sama ayahku. mereka berdua semakin sering mukuli aku.

sebagai saudara aku dan kakakku tak luput dari yang namanya pertengkaran. kakakku bahkan pernah membentakku sambil bilang kalau aku adalah anak yang gak diharapkan sama ibuku, ketika aku lahir ibukku sedih, mengapa yang terlahir anak perempuan lagi? kenapa gak laki-laki? karena itu ibu jadi stress. aku kaget denger perkataannya kakakku. itu bikin aku sedih dan nancep banget di memoriku sampe sekarang

yang lebih sakit lagi, ketika aku dan kakakku bertengkar, ibukku selalu belain kakakku. beliau selalu menyalahkan aku. beliau menuntutku untuk mengalah. tapi aku bukan cewek yang mudah pasrah. aku selalu membantah ibuku karena aku merasa aku benar. tapi justru itu bikin ibuku naik darah dan akhirnya memukuliku. itulah aku, aku rela dipukuli daripada tidak bicara yang sesungguhnya.

tapi bagaimanapun juga, sebagai anak sd tentunya aku merasa kesakitan jika dipukuli terus-menerus. aku menangis, dan ibu semakin marah. ibu bilang beliau benci melihat orang menangis. ibu semakin memukuli, memukuli, dan memukuli

ibu pernah bilang" kamu itu gak kayak kakakmu, kakakmu itu penurut, kalau dimarahi diam aja. gak kayak kamu mbantah terus! mbantah terus!kasihan kakakmu itu. gara-gara kamu dulu waktu kecil kakakmu sering ibu pukuli!gara-gara kamu!!" itu adalah kata-kata yang sangat menamparku.  jadi selama ini ibuku menyalahkan kelahirkanku. karena aku ibu gak merhatiin kakakku dan ibu sering mukuli kakakku juga karena aku. semuanya karena aku? dan semuanya salahku? apa aku salah hidup? apa aku gak layak hidup?

itulah pertanyaan yang terus tumbuh dipikiranku. aku benaer bener terpukul. aku sadar kalau ibukku ingin membalikkan keadaan. dulu kakak yang sering dipukli dan sekarang aku.

beberapa tahun kemudian, aku mendengar ayah dan ibuku bertengkar. itu semua masalah keuangan. ayah menuduh ibu suka berfoya-foya dan suka menghambur-hamburkan uang. tapi aku tahu ibu bukan orang seperti itu. ibu sebenarnya adalah orang yang sederhana. tapi ayah terus-menerus menyalahkan dan menmojokkan ibu. ibu bersumpah beliau tidak pernah menghambur-hamburkan uang ayah. ibu bahkan bersumpah atas nama tuhan. tapi ayah tidak percaya. dan untuk yang pertama kalinya aku, pada waktu itu juga aku menyaksikan ibuku dipukuli sama ayahku. aku hisrteris, aku berteriak dan menangis. kakakku yang semula dikamar langsung keluar untuk menolong ibu dan membawanya ke kamar. aku menyusul ibu dikamar lalu mengunci kamar rapat2 agar ayah gak masuk. dan malam itu, adalah malam disaat aku, kakakku, adikku, dan ibuku menangis tersedu-sedu.

semenjak hari itu, aku yang semula tak mengenal seperti apa ayahku? seperti apa ibuku? akhirnya aku mengerti.

betapa kerasnya kehidupan yang dialami ibu. kakak cerita sama aku kalau ibu sering curhat sama dia kalau ayah selalu kasar sama ibu bahkan gak segan-segan mukul ibu.

selama ini ibu gak pernah cerita sama aku, karena aku dan beliau memang gak dekat.

akupun mulai bepikir apa semua ini karena ayah?

ayah juga sering mukuli aku, beliau pernah memukulku dengan pipa bahkan kayu. tapi selama ini aku gak sakit hati karena beliau juga sering memukuli kakakku dan adikku. selama ini aku hanya berpikir rasa sakit akibat pukulan hanya sementara. tapi rasa sakit dihati bisa menetap selamanya. maka dari itu selama ini aku selalu sakit hati sama ibu. beliau sering memukuli aku tapi tidak pernah memukuli kakak dan adikku sekalipun kesal;ahan mereka keterlaluan. kupikir ibu pilih kasih, ibu tidak adil. sedangkan ayah adil, karena beliau juga sering memukuli kakak dan adikku.

 

tapi aku sangat marah dengan ayahku saat beliau kasar sama ibu. aku sayang ibu, aku juga sayang ayah. tapi kini aku semakin membenci ayahku mengetahui semua ini adalah hasil perbuatan ayahku. beliau yang mendidik istrinya dengan keras dan kasar membuat istrinya menjadi hal yang serupa pula. dan saat ini, aku mulai khawatir dengan adikku yang semakin terlihat memiliki kepribadian yang mudah marah dan suka memukul. bahkan ia tak segan-segan memukuli teman-teman dan kakak-kakaknya.

 

apa yang harus aku lakukan kini aku sudah berumur 17 tahun. aku merasa sangat gak berguna karena ketika ayah memukul ibu aku hanya bisa menangis tanpa berbuat apa-apa. aku merasa apa yang pernah dikatakan kakakku ada benarnya juga. seharusnya aku terlahir sebagai laki-laki saja bukan perempuan. dengan begitu aku bisa menghalangi ayah ketika belaiau memukul ibu.

tapi di sisi lain aku sakit hati sama ibu, karena sampai sekarang beliau selalu memperlakukanku berbeda dari kakakku. aku pernah berencana untuk kabur dari rumah karena beliau tidak adil. ibu bahkan sangat tidak memperdulikan aku. beliau membiarkanku sering menginap dirumah teman, bahkan membiarkanku pulang larut malam. tapi beliau selalu khawatir dan menelepon kakakku jika dia tidak pulang cepat.

aku hanya ingin ibu peduli sama aku,aku ingin ibu meneleponku ketika aku tidak ada di rumah, aku ingin ibu tahu kalau aku semakin kurus, aku ingin ibu tahu aku mempunyai masalah dengan temanku. aku ingin ibu, aku hanya ingin ibu didunia ini, aku gak mau yang lain. aku mau ibu tersenyum. aku sakit melihat ibu menagis tapi aku sakit melihat ibu yang seperi ini.

aku bahkan ingin ibu berpisah dengan ayah, aku ingin ibu berhenti mencintai pria itu! aku tahu ayah tulang punggung keluarga. tapi aku gak mau ibu disiksa! aku rela jadi pengganti ayah untuk jadi tulang punggung keluarga. aku gak mau berencana kabur lagi. aku gak mau ninggalin ibu.

apa aku salah membenci ayahku? apa aku sudah gila?



__________________


Newbie

Status: Offline
Posts: 1
Date:
Permalink  
 

ryan from pangan daran ciamis 087725772532

__________________
Page 1 of 1  sorted by
 
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard